LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI
SINTESA
ASAM BENZOAT
Disusun oleh :
BiliaAyuSeptiani (F1F115046)
Asisten Laboratorium :
1.
Nurmawati
Lase (F1C114010)
2.
Eka Lusya
Wahyuni (F1C114015)
3.
Rivi
Ikhsan Qasthari (F1C114022)
4.
Nesya El
Hikmah (F1C114041)
Dosen Pengampu :
1.
Dr. rer. nat. Muhaimin, S.Pd., M.Si.
2.
Elisma, M.Farm., Apt.
3.
Havizur
Rahman, M.Farm.,
Apt.
LABORATORIUM
AGROINDUSTRI DAN TANAMAN OBAT
PROGRAM
STUDI FARMASI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
PERCOBAAN VI
SINTESA
ASAM BENZOAT
I.
Tujuan
Mahasiswa
dapat mensintesis asam benzoat dan menentukan titik lelehnya.
II. DasarTeori
Asam
benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16 destilasi kering setah kemenyan
pertama kali dideskripsikan oleh nostraelamus (1556) dan selanjutnya oleh
alekus podemontanus (1560) dan Blasse de Visenese (1596). Sustu von liebis dan
friederich weihler berhasil menentukan struktur asam benzoat pada tahun 1832,
mereka yang meneliti bagaimana asam hipurat berhubungan dengan asam benzoate.
Asam
benzoat ( C7H6O2/C6H5COOH)
adalah padatan Kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatic
yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari sam benzoin (setah kemenyan),
yang terdahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini
beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat
adalah precursor yang penting dalam sistesis banyak bahan-bahan kimia lainnya.
Asam hidroksi benzoat bisa terdapat sebagai isomer
orto, meta dan para. Isomer orto adalah asam salisilat dan turunan-turunannya
misalnya natrium salisilat , ester dari gugus karboksilnya seperti metil
salisilat dan ester dari gugus hidroksilnya seperti asetosal. Sebagai contoh
isomer para adalah nipasol dan nipagin, sedangkan isomer meta dan turunannya
hampir tidak digunakan dalam farmasi (Sudjadi,2008).
MenurutDepkes
RI (1979) karakteristik asam benzoat yaitu :
Sinonim : Acidum Benzoicum
Rumus Kimia : C7H6O2
Bobot Molekul : 122,12
Pemerian :
Hablur halus dan ringan, tidak berwarna,
tidak berbau.
Kelarutan :
Larut
dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian etanol (95%) p, dalam 8 bagian kloroform p dan dalam 3 bagian
eter p.
Identifikasi :
Didihkan 100 mg dengan 100 mg kalsium karbonat p dan 5 ml air, saring. Pada filtrat tambahkan larutan besi (III) klorida p,
terbentuk endapan kuning coklat.
Jarak lebur :
121o sampai 124o
Sisa pemijaran :
Tidak lebih dari 0,1%
Khasiat :
Antiseptikum ekstern, antijamur
Struktur :
Gambar.1 struktur asam benzoate.
Sumber. Sudjadi. 2008
Asam benzoat
diproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial toluene dengan oksigen.
Proses ini dikatalisis oleh kobalt
ataupun mangan naftenat.
Proses ini menggunakan bahan-bahan baku yang murah, menghasilkan rendemen yang
tinggi, dan dianggap sebagai ramah lingkungan.
Gambar.2 oksidasi toluene menjadi
asam benzoate.
Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan
dalam saos dan sambal. Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena
tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam kedua makanan tersebut untuk mencegah
pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang telah dibuka dari
kemasannya. Jumlah maksimum asam benzoat yang boleh digunakan adalah 1000 ppm
atau 1 gram per kg bahan (day dan
underwood, 1988).
Asam
benzoat (C6H5COOH) adalah padatan kristal berwarna putih
dan merupakan asam
karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan
satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam
turunannya digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis
banyak bahan-bahan kimia lainnya. Asam benzoat
adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam
saos dan sambal. Asam benzoat
disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet
ini dalam kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang telah dibuka
dari kemasannya. Jumlah maksimum asam benzoat yang boleh digunakan adalah 1000
ppm atau 1 gram per kg bahan (Zaid, et al., 2014).
Pembatasan penggunaan asam benzoat ini bertujuan agar
tidak terjadi keracunan. Konsumsi yang berlebihan dari
asam benzoat dalam suatu bahan makanan tidak di anjurkan karena jumlah zat pengawet yang masuk kedalam tubuh akan
bertambah dengan semakin banyak dan seringnya mengkonsumsi. Lebih-lebih
lagi jika dibarengi dengan konsumsi makanan
awetan lain yang mengandung asam benzoat. Asam benzoat mempunyai senyawa ADI 5
mg/kg berat badan. Asam benzoat berdasarkan bukti-bukti
penelitian menunjukan mempunyai toksinitas yang sangat rendah baik terhadap
manusia ataupun hewan.
Pada manusia, dosis toksiknya adalah 6 mg/Kg berat badan melalui injeksi
kulit tetapi untuk pemasukan
melalui mulut sebanyak 5 mg sampai 10 mg/hari dan selama beberapa hari asam benzoat dalam tubuh tidak mempunyai efek negatif ataupun merugikan terhadap kesehatan (Astawan, et al., 2015).
Sama seperti
nitril ataupun amida lainnya, benzonitril dan benzoamida dapat dihidrolisis
menjadi asam benzoat ataupun basa konjugasinya dalam keadaan asam atau basa.
Disproporsionisasi benzaldehida yang diinduksikan oleh basa dalam reaksi canizaro akan
menghasilkan sejumlah asam benzoat dan benzil alkohol dengan jumlah yang sama banyak. Benzil
alkohol tersebut kemudian
dapat dipisahkan dari asam benzoat dengan menggunakan metode pemisahan
destliasi. Bromo benzena juga dapat diubah menjadi asam benzoat dengan karbonasi
zat antara fenil magnesium bromida. Benzil alkohol dapat direfluks dengan
penambahan kalium permanganat (KMNO4) atapun oksidator lainnya dalam
air. Campuran ini kemudian disaring untuk memisahkan mangan oksida dari campuran, setelah itu
didinginkan pada suhu ruangan untuk mendapatkan asam benzoat (Hart, 2003).
III. Alat Dan Bahan
3.1 Alat
a.
Labu
alas bulat 200 ml
b.
Pendingin
(kondensor)
c.
Gelas
ukur
d.
Pipet
tetes
e.
Spatula
f.
Bunsen
g.
Corong
h.
Erlenmeyer
i.
pH
universal
j.
Kaki
tiga
k.
Melting
point apparatus
Asam benzoate merupakan bahan pengawet yang biasa di
tambahkan pada makanan ataupun minuman. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya pertumbuhan mikroorganisme yang dapat mempercepat terjadinya
penguraian sehingga menyebabkan makanan cepat rusak atau basi. Asam benzoate
umumnya akan efektif pada pH 2,5- 4,0.
Struktur Kimia
Asam Benzoat
Nama lain : Asam benzenakarboksilat, Karboksibenzena,
Rumus Moleku :
C6H5COOH atau C7H6O2
Struktur :
- Struktur kristal :Monoklinik
- Bentuk molekul :Planar
- Momen dipol :1,72 D dalam Dioksida
Sifat Kimia :
-
Rumus molekul :C6H5COOH
-
Massa molar :122,12 g/mol
-
Penampilan :Padatan kristal tak
berwarna
:atau jarum putih.
-
Bau :Sedikit berbau
benzaldehid
atau benzoin
- Densitas :1,32 g/cm3,
padat
- Titik leleh :122,4 °C (395 K)
- Titik didih :249 °C (522 K)
- Kelarutan dalam air :Terlarutkan (air panas)
3,4 g/l (25 °C).
Pada dasarnya bAsam Benzoat juga memiliki
struktur yang terdiri dari gugus OH dan O yaitu sebagai berikut :
Gambar.3 struktur
asam benzoate.
Sumber : Sudjadi. 2008.
Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan
rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas
namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan pelarut organik untuk
rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan
meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air.
Perlakuan
|
Hasil
|
-2 gr
KMn04 di tambahkan dengan aquadest 50 mL.
-Ditambahkan
NaOH 10 % sebanyak 10 mL
-Ditambahkan
toluene 3 mL
|
-Berwarna ungu pekat
-Tetap berwarna ungu pekat
-Berbau menyengat,terbentuk 2 lapisan seperti
minyak dan berwarna ungu pekat
|
Tujuan dari penambahan aquadest adalah untuk mengencerkan
KMn04 agar KMn04 dapat larut dengan sempurna yang menghasilkan larutan yang
berwarna ungu pekat. Sedangkan penambahan NaOH adalah ditujukan untuk membuat
larutan menjadi basa. Sedangkan penambahan toluene ditujukan agar didapati
material dasar dari Kristal asam benzoate sehingga di dapati senyawa asam
benzoat. Hal ini dikarenakan pada dasarnya asam benzoate dibuat dari oksidasi
toluene dalam suasana basa. Dimana
toluene akan dioksidasi dengan KMnO4 sehingga terbentuk kalium benzoat.
Mekanisme yang terjadi pada saat pembentukan asam
benzot adalah sebagai berikut :
Gambar.4
mekanisme sntesa asam benzoate.
Pada reaksi diatas Kmn04 akan mengalami reduksi (yang
mengoksidasi ion mnO4- ). Toluena memiliki struktur
cincin benzena yang memiliki gugus alkil berupa CH3. Struktur ini
akan membuat toluena mudah teroksidasi oleh KMnO4 yang merupakan oksidator kuat. Dalam
proses pembuatan larutan KMnO4 harus dilakukan secara hati-hati
karena sifatnya yang sensitif terhadap cahaya dan juga mudah bereaksi dengan
senyawa lain.
Perlakuan
|
Hasil
|
-Direfluks pada suhu 60°C selama 45 menit.
-Diasamkan dengan menambahkan asam sulfat 20%.
-Ditambahkan NaHSO4 ± 18 ml.
|
-Tetap berwarna ungu.
-Larutan menjadi asam.
-Menjadi bening tetapi masih sedikit keruh.
|
Reaksi oksidasi dapat berjalan dengan cepat jika
dibantu dengan pemanasan sehingga harus di refluks. Metode refluks ini
digunakan agar senyawa yang bereaksi tidak hilang karena adanya penguapan yang
terjadi selama proses pemanasan. Dimana senyawa yang di refluk ini akan
teroksidasi kembali oleh kondensor, selama 45 menit agar tidak ada kalium
permanganat yang tersisa. Selanjutnya di lakukan pendinginan agar didapatkan
hasil yang diinginkan menggunakan es batu. Hal ini bertujuan untuk mempercepat
terjadinya reaksi pada larutan sehingga menyebabkan perubahan bentuk menjadi
padatan yang diinginkan yaitu berbentuk Kristal jarum berwarna putih.
Adapun Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatil yang digunakan akan menguap
pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang
tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam
wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung.
Alat refluks dan bagian-bagiannya
adalah sebagai berikut:
Gambar.5 alat
refluks
Sumber: Sudjadi. 2008.
Fungsi bagian-bagian
alat refluks yaitu :
a.
Labu alas bulat
Berfungsi sebagai tempat menampung sampel dan pelarut
b.
Pemanas
Untuk memanaskan
sampel
c.
Kondensor
Berfungsi sebagai
pendingin uap serta mempercepat pengembunan
d.
Selang air masuk
Sebagai tempat
masuknya air ke dalam kondensor
e.
Selang air keluar
Sebagai media
keluarnya air dari kondensor menuju labu alas bulat
Kemudian
larutan yang telah yang telah dipanaskan ditambahkan larutan asam sulfat 20 %
yang membuat larutan menjadi asam. Hal ini terjadi karena asam sulfat merupakan
asam kuat yang biasanya dikatakan asam pekat yang dapat membuat larutan menjadi
asam sehingga terjadi reaksi pada larutan. Dimana reaksi yang terbentuk dari penambahan asam
sulfat ini adalah sebagai berikut :
Dimana
juga terjadi reaksi sebagai berikut :
C6H5CH3
+ 2KmnO4 → C6H5COOH + K2O + 2MnO2
+ H2O
Pada saat praktikum, toluene
ditambahkan KMnO4 sebanyak 2 gr kemudian ditambahkan NaOH 10% 10 ml
dan air 50 ml. Dalam larutan tersebut terjadi reaksi disproporsinasi, yaitu
reduksi dan oksidasi yang terjadi secara bersamaan pada zat yang sama. Pada
larutan tersebut terjadi perubahan redoks pada Mn (VI) sebagian dioksidasikan
menjadi asam benzoat. Berikut ini adalah reaksinya.
4 MnO4- (l) + 4 OH (l) → 4 MnO42(l)- + O2(g)+ 2H2O(l)
3MnO42- (l)+ 2H2O(l) → 2MnO4-(l)
+ 4 MnO2(l) + OH-(l)
Reaksi
ini berlangsung dalam suasana basa. Dimana Suasana basa dibuat dengan
dilakukannya penambahan NaOH. Seperti yang diketahui NaOH berfungsi sebagai
katalis .Sedangkan
zat pengoksidator dalam reaksi adalah KMnO4. Dimana kalium bikromat yang telah terbentuk
ketika dilarutkan dalam HCl akan terbentuk asam benzoat seperti reaksi diatas .
Kemudian dilakukan penambahan NaHSO3
yang bertujuan untuk menghilangkan kelebihan asam dimana ketika ditambahkan
warna larutan menjadi sedikit bening namun masih agak keruh.
Perlakuan
|
Hasil
|
-Dipanaskan
selama 15 menit di penangas air
-Disaring
dan dikeringkan kristal yang terbentuk
-Bobot
kristal kering
|
-Warna
menjadi sangat bening
-Terbentuk
Kristal
-2,32
gr
|
Tujuan
dari dilakukannya pemanasan kembali adalah untuk menghilangkan kekeruhan pada
larutan . Kemudian disaring larutan yang telah dipanaskan tersebut hingga
kristal dan air terpisah kemudian dikeringkan. Kemudian bobot kristal ditimbang
dan diperoleh hasil sebesar 2,32 gram.
erlakuan
|
Hasil
|
-Rendemen
-Titik
leleh
|
-26,319
%
-116,4
– 124,5◦C
|
Kemudian
dilakukan perhitungan % rendemen dan didapatkan hasil rendemen sebesar 26,319%.
Artinya senyawa yang diperoleh merupakan senyawa asam benzoate yang kurang murni sebab menurut literatur %
rendemen yang murni yaitu dibawah 100% dan lebih dari 50%.
Kemudian
pengujian yang terakhir yaitu titik leleh dimana pada pengujian titik leleh
diuji dengan menggunakan melting point apparatus. Prinsip
dari pada melting Point Apparatus adalah pertama, menyalakan melting point
apparatus dengan memutar pemutar suhu hingga 20 derajat celcius/menit. Kedua, ketika suhu pada termometer
mencapai 60% dari titik lebur/titik leleh pada suatu senyawa murni yang sudah
ditetapkan oleh ilmuwan, maka pemutar suhunya harus diturunkan hingga mencapai
10 derajat celcius/menit. Ketiga,
jika pada termomoter suhunya sudah mencapai suhu titik lebur/titik leleh pada
suatu senyawa murni yang sudah ditetapkan oleh ilmuwan ( misal : titik
lebur/titik leleh asam benzoat murni adalah 122.4 derajat celcius
"kemudian dikurangi 15 derajat celcius" berarti pada suhu 107.4
derajat celcius pada senyawa asam benzoat ). Maka pada pemutar suhu harus diputar
kekiri hingga 1 derajat celcius/menit.
Diperoleh
hasil titik leleh dari asam benzoate yang dihasilkan sebesar 116,4 – 124,5◦C ,
hal ini sesuai dengan literatur dimana menurut literatur titik leleh asam
benzoat yaitu 122,4 ◦C hal ini membuktikan bahwa kristal yang diperoleh
merupakan Kristal yang murni.
Adapun
prinsip dari sintesa asam benzoate ini adalah berdasarkan reaksi oksidasi
dimana KMnO4 dilarutkan dalam aquadest dan ditambahkan dengan NaOH 20 % agar membuat larutan menjadi basa, kemudian
ditambahan toluene agar didapati material dasar dari Kristal asam benzoate
sehingga di dapati senyawa asam benzoat.
Pada percobaan ini terdapat beberapa kesalahan dalam
perlakuan sintesa asam benzoate yaitu : dalam penggunaan larutan asetofenon
daalam bentuk larutan sehingga terjadi kesulitan dalam pengkristalan.
Pengatasan ini dapat diatasi dengan mengganti larutan dengan KMnO4, aquadest,
Naoh 10%, Toluena, asam sulfat 20% dan NaHSO3 sehingga didapati kristal, dengan
berbentuk seperti Kristal jarum yang berwarna putih.
VI.
Kesimpulan dan Saran
6.1 kesimpulan
Sintesa
asam benzoat dapat dilakukan dengan oksidasi tolune dalam suasana basa. Dimana
toluena dioksidasi oleh KMnO4 akan terbantuk kalium benzoat kemudian setelah
dilarutka dalam HCL akan terbentuk asam benzoat.
Oksidasi toluen menjadi asam benzoat
Titik
leleh yang diperoleh 116,4- 124,5°C, menurut literatur titik leleh asam benzoat
122,4°C, sehingga dapat disimpulkan bahwa kristal yang diperoleh dari percobaan
adalah kurang murni dikarenakan titik lelehnya kurang dari titik leleh yang terdapat pada literatur.
6.2 Saran
Dalam pembuatan asam benzoat ini
sebaiknya digunakan bahan yang murni agar kristal asam benzoat yang dihasilkan
juga murni dan
diharapkan agar praktikan dapat melakukan dan mengetahui bagaimana proses
sintesa asam benzoate sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Astawan, W., Hasanah, Z.A dan Diyan, D. 2015. Analisis
dan identifikasi Asam Benzoat
dengan menggunakan
esetofenon. Jurnal frmasi Indonesia. Volume 2 : 122-130.
Depkes RI . 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta :
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.
Day,
R.A., Underwood, A.L. 1998. Analisis
Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Hart, H. 2003. Kimia
Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.
Sudjadi. 2008. Analisis Kuantitatif Obat. Yogyakarta :Gadjah Mada University
Press.
Zaid, T., Frienly,W dan Fatimawali. 2014.
Analisis senyawa asam benzoat pada kecap
manis produksi lokal
kota manado. Jurnal Ilmiah Farmasi. Volume 3 : 37-42.